Senin, 18 Februari 2013


PENJEASAN DAN CONTOH FORMAT PENULISAN MENURUT KATE L.TURABIAN Penjelasan ini ditulis dengan mempergunakan format penulisan menurut Kate L.Turabian, Sekaligus merupakan contoh penulisan paper dalam format tersebut. Karya tulis dalam kertas ukuran kwarto: 21x28 cm (8,5x11 inch). Margin atau garis tepi sekurang-kurangnya 2,5 cm (1 inch) dari setiap tepi kertas. Margin kiri dapat diperlebar dengan memperhitungkan bagian kertas yang tertutup oleh tehnik penjilidan. Karya tulis selalu dibuat dalam spasi ganda (dua spasi) Margin kanan boleh dibuat rata (justified) hanya jika jarak antar kata dalam setiap baris dapat dijaga sehingga jarak itu tidak terlalu jauh. Pemenggalan suku kata (hypenation) diperbolehkan. Bagi yang mempergunakan computer, ada program pengola kata (word processors), hal ini dapat dilakukan asal pemenggalannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan font (besar huruf) 12, dan font catatan kaki 10. Posisi judul (misalnya: PENDAHULUAN, BAB I, BAB II, dan seterusnya) senantiasa diletakkan 5 cm (2inch) dari margin atas dan posisinya di tengah (centered), dicetak dalam huruf besar. Penggunaan “Tab” (indention) pada awal setiap paragraf harus digunakan secara konsisten. Nomor halaman pada sebuah “halaman judul” (misalnya: halaman pertama dari sebuah bab baru) tidak harus dituliskan. Pada halaman selanjutnya dituliskan diatas-tengah atau di atas-kanan halaman. “Catatan-kaki” ditulis pada bagian bawah halaman. Misalnya, saudara merujuk atau menguntip halaman 13dari sebuah buku berjudul Siapakah Yesus Sebenarnya? Ditulis oleh Dr. Robert R. Boehlke dan diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia pada tahun 1996, maka catatan-kaki ditulis seperti contoh dibawah. Nomor halaman tidak perlu didahului dengan tulisan “halaman” atau “hal.” Perlu diberikan dua pasak setelah tanda koma.Perhatikan urutan-urutannya, nama pengarang, judul buku,kota penerbit, nama penerbit, tahun terbitan, dan halaman yang dirujuk atau dikutip. Perhatikan juga kapan digunakan koma, dan kapan titik, serta tanda kurung. Kalau saudara bekerja dengan mesin ketik mekanis atau program computer yang tidak memungkinkan membuat judul buku dicetak miring (italic), maka setiap judul buku harus diberi garis bawah. Jika saudara bekerja dengan dengan program pengolah kata (word processor) yang secara otomatis melanjutkan sebuah catatan kaki yang panjang kehalaman berikutnya (dengan garis yang memanjang dari kiri ke kanan), hal ini tidak menjadi masalah. Kalau buku yang dikutip atau dirujuk kembali langsung setelah kutipan atau rujukan sebelumnya, dan kutipan atau rujukan diambil dari halaman yang sama,maka penulisan catatan kaki memakai kata ibid. (ditulis dengan italic; dari kata latin: ibidem: pada tempat yang sama) seperti contoh dibawah. Seandainya rujukan diambil dari halaman yang berbeda, misalnya dari halaman 33,maka penulisan catatan-kaki harus menyertakan nomor halaman dimaksud. Jika rujukan atau kutipan diambil dari sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi diselingi sumber lain maka ditulis dengan Op. Cit. (dari kata Latin Opere Citato: pada karya yang telah dikutip) seperti contoh dibawah. Perhatikan urutan-urutannya: nama penulis, singkatan Op. Cit.Kemudian halaman. Jika kutipan atau rujukan dari halaman yang sama maka nomor halaman tidak perlu ditulis. Penulisan Op. Cit dapat juga diganti dengan judul singkat dari buku tersebut seperti contoh dibawah. Saudara harus memilih salah satu dan tetap konsisten. Sebuah buku sering mengalami perubahan yang besar pada waktu mengalami cetak ulang. Maka buku itu akan diberi tambahan keterangan “Edisi Kedua” (Second Edition) oleh penerbitnya. Keterangan semacam itu mudah dilihat karena dimuat pada halaman sampul. Dalam hal ini penulisan catatan-kaki (dan kepustakaan) perlu mencantumkan edisi tersebut. Contoh berikutnya, jika saudara merujuk atau mengutip dari halaman 263 sebuah artikel tulisan Eka Darmaputera berjudul “Tantangan terhadap Penghayatan Agama Dewasa ini dan Alternatif di Masa Depan” dari majalah atau jurnal Penuntun Vol. 3, April 1998, dan keseluruhan artikel terdapat pada halaman 251-270, maka catatan kaki seperti contoh dibawah. Perhatikan bahwa nomor halaman didahului oleh titik dua, bukan koma, nomor halaman ditulis dengan jarak dua pasak setelah tanda titik dua. Jika merujuk pada artikel B.S. Mardiatmadja berjudul “Dialog” dalam surat kabar Kompas, 11 April 1998, halaman 4-5,lihatlah contoh berikutnya. Sebuah kutipan langsung dapat dimasukkan dalam paper dengan spasi satu,sebagai berikut, Bagi Yahwe, yang tidak dapat ditoleransi adalah kehidupan yang digerogoti oleh ketidak adilan berupa penindasan dan penganiayaan yang bahkan lebih jauh dapat berupa permusuhan secara teratur; hal ini tidak dapat diterima oleh Allah Kehidupan, yang bersikap adil terhadap semua, namun yang memihak korban apabila realitas penindasan manusiawidan social muncul dalam sejarah. … dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat,yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka.(Kel.1:13-14) Jika kutipan itu disisipkan dalam paragraph, maka dapat ditulis langsung tetapi dengan member tanda kutip,misalnya,”Allah mendengarkan mereka mengerang,lalu mengingat perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub” (Kel. 2:24). Akhir-akhir ini media elektronik juga menjadi sumber yang berharga karena menyediakan buku-buku, atau makala secara on-line.Jika saudara memanfaatkan sumber tersebut,maka contoh penulisan catatan-kaki seperti di bawah. Perpustakaan modern juga sering menyediakan dokumen elektronik dalambentuk CD-ROM, misalnya berbagai macam dictionaries. Jika kita merujuk pada sebuah artikel tentang “Glosolalia” dari CD-ROM Oxford English Dictionary,maka penulisan catatan-kaki seperti dibawah. Sementara rujukan kepada diskette rekaman buku berjudul The Electronic Word: Democracy, Technology, and the Arts karangan Richard D. Lanham terbitan University of Chicago, ditulis seperti dibawah. Kutipan dari sumber kedua (sumber sekunder) harus menjelaskan kedua sumber tersebut.Perhatikan contoh dibawah ini. Kepustakaan ditulis terpisah pada halaman-halaman akhir, mendahului Apendix atauLampiran-lampiran (jika ada). Cara penulisan berbeda dengan penulisan catatan kaki. Perhatikan perbedaannya.Nama akhir pengarang (marga, nama keluarga) didahulukan dan diurutkan sesuai abjad. Pergunakan spasi satu (tunggal) dengan satu spasi tambahan diantara dua buku yang didaftar.Perhatikan pemakaian tanda-tanda baca dan untuklebih jelasnya perhatikan contoh pada halaman tersendiri. Karya Ilmiah yang diserahkan harus sudah diperbaiki yang salah eja atau salah ketiknya. Batas toleransi salah ketik atau salah eja adalah 10 kesalahan untuk satu bab. Diluar batas itu seluruh karya ilmiah akan dikembalikan. KEPUSTAKAAN Barthes, Roland.”La mort de I’auteur” (Matinya sanga pengarang), Manteia, Vol. 5 (1968). Diterjemahkan oleh Stephen Heath dalamImage/Music/Text. New York: Hill and Wang, 1977, 147. Dikutip dalam Wayne C. Booth, Critical Understanding: The Powers and Limits of Pluralism 372-373, n. 9. Chicago: University of Chicago, 1979. Boehlke, Robert R. Siapakah Yesus Sebenarnya? Jakarta: Gunung Mulia, 1996. Darmaputera, Eka.”Tantangan terhadap Penghayatan Agama Dewasa ini dan Alternatif di Masa Depan.”Penuntun 3 (April 1998): 251-270). Guignon, Anne. Howard Gardner Talks About an Eight Intelligence, 16 Februari 1998, dalam http: //www.education-word.com/a curr/curr054.shtml; Internet; diakses pada 10 April 2001. Lanham, Richard D. The Electronic Word: Democracy, Technology, and the Arts (diskette). Chicago: University of Chicago, 1993. Mardiatmadja, B.S.”Dialog,” Kompas. Jakarta, 11 April 1988, 4-5. McGrath, Alister E. Christian Theology: An Introduction. Edisi kedua. Cambridge,Mass.: Blackwell, 1977. Oxford English Dictionary, 2d ed., s.v, “glosolalia” (CD-ROM. Oxford: Oxford University, 1992. Sobrino, Jon dan Juan Hernandes Pico. Teologi Solidaritas. Yogyakarta: Kanisius, 1989. Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and Dissertations, 6 th ed. Chicago and London: The University of Chicago, 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar